29.9.09

Say Love to "Sepi"

Pernah ngerasaen yang namanya kesepian? Gimana rasanya? Gak enak pastinya, tu jawaban orang yang gak suka sama sepi, but bagi orang-orang yang hobinya ngobrol and bersenda gurau sama kesepian, kamu gak bakal didatengin tuh sama yang namanya Mr. Bosen. Bagi orang yang pinter manfaatin situasi, sepi adalah waktu yang tepat buat refleksiin diri, kamu bisa mikir tentang hidup dan masa depan kamu nanti, bisa juga buat ekspresiin diri.
Dengerin lagu dan berusaha kamu jadi lakon utama dalam tu lagu, aku yakin kamu bakal terbang seperti nada-nada yang dibawaen sama penyanyinya. Kalo gak, kamu bisa nulis tentang hal yang kamu suka, kayak cerpen tentang putus cinta, cinta segitigamu yang bahagia (kalo pernah ngalamin tapi), atau nulis puisi tentang kehidupanmu yang masa depannya masih abstrak. Bisa-bisa aja, asal kamu pinter berkhayal ala Peterpan (khayalan tingkat tinggi)
Aku sendiri, saat ada di dalam kondisi yang sepi hal utama yg aku laukin adalah berpikir dan baca. Ada beberapa keuntungan saat kita berpikir ketika sepi, pertama kehindar dari yang namanya kesurupan (kata orang tuaku si gitu, jangan kebanyakan bengong), kedua biar ayam-ayam di rumah pada gak mati (gak tau deh yang ini hubungannya sama kesepian apa, tapi kata orang tuaku si gitu), dan masih banyak lagi sih kalo mau dicari. Yang jelas saat kamu lagi kesepian coba buat berpikir tentang dunia ini, tentang alam ini, tentang rahasia indahnya langit sore hari atau sunset, tentang bintang yang nyimpen rahasia ribuan tahun dengan satu posisi, dan tentang diri kamu sendiri. Kamu tuangin tuh semua apa yang sekiranya menarik dalam pikiran kamu ke dalam sebuah tulisan, biarpun satu kalimat atau beberapa patah kata gak masalah, toh yang namanya seni kan Cuma untuk dinikmati dan dirasain, masalah komentar itu ntar belakangan.
Itu tadi tentang berpikir, sekarang tentang baca. Nah, baca buku ini ada 2 tipe, kamu bisa baca buku; komik atau inspirasi (atau kalo mau 1 buku yg punya ke duanya, komik yang menginspirasi, ex; chicken soup). Komik ceritanya bakal seru dan aku jamin kamu gak bakal berhenti sebelum kamu ngefinishin tu komik sampe kerak-keraknya. Aku yakin kamu pasti nyari komik lanjutannya dengan tujuan biar tidurmu gak penasaran gara-gara tu cerita. Beda lagi kalo kamu baca buku inspirasi dari seorang tokoh terkenal atau buku tentang motivasi (kayak bukunya Mario teguh atau Robin Sharma). Manfaat baca buku ini banyak banget brow, iman kepribadian and pikiranmu bisa nambah dan kamu juga bisa jeli dalam ngehadepin masalah-masalah yang suka bikin kamu jungkir balik mikirinnya.
Orang yang baca komik sama orang yang baca buku tentang inspirasi hidup, tu kecepatan bacanya beda. Kenapa coba? Karena saat kita lagi baca buku tentang inspirasi hidup, pikiran dan perasaan kita lagi sama-sama mikir dan tu semua tertuju sama hidup kita, dan ekspresi yg sering keluar dari dalem diri kayak gini; Mmm….iya ya, masak sih, iya juga, besok ah gw coba….makanya jadi lama. Perasaan dan pikiran lagi sama-sama nyoba untuk nyatuin diri kita dengan lakon/tokoh utama yang lagi kita baca. Kata Robin Sharma, CEO (pengarang buku bestseller internasional The Monk Who Sold His Ferrari), “Saat kamu lagi baca, tanpa sadar kamu sedang berdiskusi dengan si pengarang dan tokohnya.” dahsyat gak tuh.
Gimana? Ada yang berminat untuk nambah hobi sampingan, kalo iya kamu bisa jadiin “kesepian” sebagai hobi barumu demi dapetin inspirasi dari dunia yang udah nerima kamu saat ini dan dari apa yang telah kamu perbuat.